Street Workout Sebagai Gaya Hidup Sehat

street workout
Erfix berlatih street workout di Kridanggo. (Foto: Erfix)

“Lebih baik memperbaiki diri sendiri dulu daripada kita memperbaiki orang lain,” tegas Erfix. Perkataannya bukan hanya jargon semata. Perubahan pada fisiknya menjadi bukti konkrit atasnya.

Berkenalan dengan street workout

Saya menggali ingatan ketika mendengar Erfix bernostalgia tentang sejarah street workout di Salatiga. Tahun 2015 adalah kali pertama Erfix mengajak saya berlatih street workout. Dia sendiri sudah melakukannya sejak 2013 dan kini mencoba mengenalkan street workout pada masyarakat Salatiga, khususnya anak muda.

Ia mulai mempelajari street workout sebagai jawaban atas nazab yang diutarakannya. Gaya hidup tak sehat yang sempat dilakukannya selama bertahun-tahun membuatnya jatuh sakit hingga harus dioperasi. Kenyataan itu menamparnya dan membuatnya sadar bahwa dia harus mengubah gaya hidupnya. Street workout dipilih karena olahraga ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bahkan tanpa alat bantu sekali pun.

Awalnya saya cukup segan ikut latihan karena catatan historis saya tentang olahraga tidak cukup bagus. Imun saya cukup jelek. Hampir tiap bulan saya batuk atau pilek. Setelah dipikir lagi, toh tak ada salahnya ikut. Siapa tahu badan saya bisa lebih berotot. Mungkin perut saya bisa kotak-kotak seperti roti sobek.

street workout
Erfix dan teman-teman memperlihatkan perubahan fisik setelah mengikuti program street workout. (Foto: Erfix)

“Street workout adalah olahraga yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,” terang Erfix. “Olahraga ini menggunakan metode bodyweight exercise yang artinya menggunakan berat badan tubuh sendiri sebagai beban. Street workout sangat aman dan mudah dilakukan oleh siapa saja dan gratis,” imbuhnya.

Street workout yang Erfix ajarkan lebih berfokus pada gerakan calisthenic seperti pull-up, push-up, dips, chin-up, squat, sit-up, dan berbagai varian lain. Gerakan-gerakan tersebut mungkin terlihat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Tapi nyatanya perlu tenaga yang besar dan mental kuat untuk bisa menyelesaikan setiap set-nya. Namun, hasilnya sebanding dengan jerih payah yang dilakukan.

Pertama kali saya ikut latihan, otot di seluruh tubuh saya terasa seperti dicabik-cabik. Setiap sendi di tubuh seperti engsel yang karatan ketika digerakkan. Tangan dan kaki saya menjadi kaku dan sakit ketika digerakkan selama beberapa hari. Bahkan untuk sekadar meluruskan tangan saja membuat saya meringis.

Erfix hanya tertawa mendengar keluhan tentang jeritan otot-otot saya. Namun, dia meyakinkan bahwa itu adalah hal yang baik. Rasa sakit pada otot tersebut adalah pertanda bahwa otot saya sedang berkembang menjadi lebih baik. Dia justru menyarankan saya untuk semakin rutin berlatih street workout. Dan terbukti rasa sakit tersebut berangsur hilang dengan cepat.

Hasilnya, tubuh saya menjadi lebih berisi dan berotot. Imun saya juga menjadi lebih baik. Saya merasa lebih segar, sehat, dan tidak mudah lelah.

fixme fitness
Erfix melakukan gerakan calisthenics. (Foto: Erfix)

Street workout di Salatiga

Lambat laun street workout di Salatiga berkembang pesat hingga akhirnya terbentuklah sebuah komunitas bernama 0298streetworkout. Anggota komunitas bervariasi dari remaja hingga pekerja, laki-laki dan perempuan. Bahkan, tak sedikit yang berasal dari luar Salatiga. Semua bergabung dengan satu tujuan: mempunyai tubuh sehat.

Berolahraga secara beramai-ramai memang terbukti lebih menyenangkan. Setiap sore dari jam 4 sampai jam 6 kami berlatih di Kridanggo. Suasana latihan riuh rendah. Semua saling menyemangati satu sama lain. Jika sudah hampir mencapai batas, kami sering berteriak “ES TEH!!” dengan lantang. Tak pelak semangat kami sedikit terpompa setelah segarnya es teh terbayang di kepala.

Erfix sebagai pelatih memberi set menu latihan yang harus kami lakukan setiap harinya. Ada leg day, upper day, dan abs day. Menu set yang diberikan cukup untuk mengoyak otot-otot di tubuh. Namun, tidak cukup membuat kami jera karena hasilnya pun terlihat nyata dalam kurun waktu yang tak lama.

Street workout berkembang cukup pesat kala itu. Kami bahkan mulai mengikuti program World Pull-up Day (WPD) yang dilakukan oleh komunitas street workout sedunia. Kami membawa bar pull-up di Salasar Kartini dan melakukan pull-up sembari menggali dana untuk amal. Pernah juga kami mengadakan kompetisi street workout se-Jawa Tengah di GOR Tri Lomba Juang, Semarang.

world pull up day
Komunitas 0298streetworkout mengikuti World Pull-up Day serta mengumpulkan dana untuk amal. (Foto: Dok.Pri.)

Sayangnya perkembangan street workout di Salatiga tak semulus di kota lain. Berulangkali Erfix menemui dinas terkait untuk meminta izin membangun area latihan di tempat terbuka. Dia ingin agar lebih banyak masyarakat bisa ikut berolahraga dan mendapatkan manfaatnya.

Belasan proposal ia kirimkan. Sayangnya tak satu pun membuahkan hasil. Hingga kini perizinan itu tak pernah keluar. Sekadar dimintai untuk menjelaskan maksud tujuan proposal saja tidak pernah. Padahal komunitas 0298streetworkout tak meminta dana sepeser pun.

Akhirnya dengan lobi-lobi yang alot, teman-teman 0298streetworkout bisa membangun area latihan di dalam Kridanggo. Kami cukup senang karena bisa berlatih berbagai set variasi. Anggota juga semakin bertambah.

Hanya saja kesenangan kami tidak bertahan lama. Sebuah kabar tidak mengenakkan hinggap di telinga. Kridanggo tidak lagi terbuka untuk umum. Hanya atlet yang diperbolehkan berlatih di sana. Pupus sudah harapan teman-teman yang ingin berlatih calisthenic. Alat berlatih pun terbengkalai.

0298streetworkout
Anggota komunitas 0298streetworkout menutup anniversary kedua. (Foto: Dian Pramudita)

Fixme Fitness

Tak patah arang, Erfix membuat arena latihan street workout sendiri di rumahnya. Semangatnya untuk mengenalkan olahraga ini ke khalayak tak pernah pudar. Berbekal pengalaman yang sudah divalidasi sebagai pelatih calisthenic resmi, ia kini melatih di Fixme Fitness.

Di Fixme Fitness, Erfix secara langsung membantu orang-orang yang ingin mempunyai tubuh sehat dan ideal. Setiap program dibuat sesuai dengan kebutuhan setiap orang dan berdasarkan target serta kondisi fisiknya. Begitu juga dengan waktu latihannya. Ada kelas remaja, pekerja, private, keluarga, hingga daring. Ia mencoba menularkan image bahwa olahraga adalah kegiatan yang fun.

Sudah tak terhitung banyaknya senyum yang merekah setelah berlatih street workout. Pernah beberapa anak remaja bermaksud meminta bimbingannya karena mereka ingin mendaftar akmil dan akpol. Erfix pun menyanggupi dengan syarat mereka serius berlatih.

calisthenics
Dips, salah satu gerakan dalam calisthenics. (Foto: Erfix)

Beberapa minggu berlalu. Set menu yang ditawarkan dilalap habis. Hingga akhirnya peluh keringat, rasa lelah, dan jeritan otot terbayar sudah. Mereka lulus akmil dan akpol. Tak hanya itu, salah satunya bahkan mendapatkan nilai fisik tertinggi se-Jawa Tengah.

Pernah juga orang datang padanya bermaksud untuk menurunkan berat badan. 108kg terpampang di timbangan. Setelah intensif 3x/minggu berlatih selama 5 minggu, berat badannya turun 10kg. Dengan suka cita dia memberitahu Erfix. “Saya sudah bisa jongkok sekarang, Om,” serunya dari balik telpon.

“Melihat orang bahagia dengan pencapaiannya adalah sebuah kebanggaan dan kepuasan tersendiri yang tidak bisa digambarkan dengan kalimat apa pun,” haru Erfix.

Baca juga: